Kembali ke Blog

Membangun Sistem Monitoring Tanaman Berbasis IoT: Panduan Teknis untuk Pertanian Modern

Sistem monitoring tanaman berbasis IoT memungkinkan petani mengawasi kondisi tanaman secara real-time melalui sensor, gateway, dan dashboard online. Artikel ini membahas langkah teknis membangun siste...

IoT
9 Desember 2025
13 kali dilihat
Membangun Sistem Monitoring Tanaman Berbasis IoT: Panduan Teknis untuk Pertanian Modern

Sistem monitoring tanaman berbasis IoT memungkinkan petani mengawasi kondisi tanaman secara real-time melalui sensor, gateway, dan dashboard online. Artikel ini membahas langkah teknis membangun sistem monitoring dari nol hingga siap digunakan di lahan.


1. Arsitektur Dasar Sistem Monitoring IoT

Sebuah sistem IoT pertanian minimal terdiri dari:

  • Sensor (kelembaban, suhu, pH, nutrisi, cahaya)

  • Microcontroller IoT (ESP32, LoRa Node, atau modul NB-IoT)

  • Gateway / Internet Access (WiFi, 4G, LoRaWAN Gateway)

  • Dashboard pemantauan (seperti Agrihub)

  • Database dan server penyimpanan

Alur kerjanya:
Sensor → Node IoT → Internet → Server → Dashboard


2. Memilih Hardware yang Tepat

a. Node Pengumpul Data

  • ESP32 untuk kebun kecil / dekat WiFi

  • LoRa Node untuk area luas

  • NB-IoT untuk area tanpa jaringan WiFi

b. Sensor yang Direkomendasikan

  • Soil moisture capacitive (air & tanah)

  • Soil NPK RS485

  • pH tanah RS485

  • SHT20/30 (suhu & kelembaban udara)

  • PAR sensor (intensitas cahaya)

c. Sumber Daya

  • Solar panel 20–50W + battery 18650 / VRLA

  • Penggunaan deep sleep esp32 untuk hemat energi


3. Pengiriman Data ke Server

Cara populer mengirim data IoT:

  • MQTT → ringan, cocok untuk monitoring berkala

  • HTTP REST API → mudah diintegrasikan

  • LoRaWAN → ultra low power, jarak jauh

Setiap node mengirim data dalam interval 5–15 menit, tergantung kebutuhan monitoring.


4. Dashboard & Notifikasi Otomatis

Dashboard IoT seperti Agrihub dapat menampilkan:

  • Grafik tren kelembaban

  • Status nutrisi tanah

  • Peta lokasi sensor

  • Notifikasi otomatis (contoh: “Tanah kering, perlu penyiraman!”)

Petani dapat mengatur threshold untuk masing-masing parameter.


5. Contoh Implementasi di Lapangan

Pada kebun hortikultura seluas 1 hektar:

  • 12 titik sensor kelembaban

  • 4 titik sensor iklim (utara, selatan, timur, barat)

  • Penghematan air: 40%

  • Penurunan biaya pemupukan: 18%

  • Kualitas hasil panen lebih seragam


Kesimpulan

Membangun sistem monitoring tanaman berbasis IoT dapat dilakukan dari skala kecil hingga besar. Dengan arsitektur yang tepat dan pemilihan sensor yang sesuai, petani bisa mengelola lahan lebih efisien dan responsif.

Agrihub menyediakan platform dan integrasi sensor yang memudahkan implementasi tanpa perlu menjadi ahli teknis.

Ditulis oleh

Admin Agrihub

Artikel Terkait

Membangun Sistem Monitoring Tanaman Berbasis IoT: Panduan Teknis untuk Pertanian Modern | Agrihub